Ketua : Aldi Rochman N
Anggota : Arini Ratnasari
Bela Ayu S
Reizky Suci A
Kelas : X MIA 1
Sang
Pencerah
Disuatu
hari yang indah, dibawah langit yang cerah diselimuti cahaya mentari merah.
Berkumpulah 3 calon pahlawan. Penggampai mimpi pencerah hati, penantang bumi.Mereka
adalah Arini si cupu yang pemalu, tapi pencemburu, dan agak kaku, Bela si
aktif, penuh spirit, dan selalu pariatif, dan terakhir Aldi si tampan yang
dermawan dan penuh keagungan.
Bela : "Rin, rin, bangunin tuh
si Aldi dari pagi, siang sampai sore enggak bangun-bangun. Udah tidurnya seperti zombie yang sekarat lagi."
Arini : "Gimana cara
ngebanguninnya? Lagiankan sekarang kita udah lulus jadi udah bebaskan!"
Bela : "Oh, iya
aku lupa kalo ngebangunin Aldi itu perlu cara khusus."
Arini : "Aha! Aku punya ide, gebreg-gebreg
dia sambil bilang ada bencana alam mendadak."
Bela+Arin : "Aldi.. Aldi..
Bangun! Ada gempa campur tsunami, campur longsor, campur banjir."
Aldi : "Sekalian
weh bikin adonan kue campur mie ayam, campur pempek, minumannya pake teh botol
sosro." (tidur lagi)
Arini : "Tuh
kan gak mempan."
Bela : "Akhirnya,
aku punya inspirasi. Lihat dan perhatikan. Aldi,
ada guru PKn datang! Nagih pr."
Aldi : "Astagfirullah..
Siap pak tugasnya sudah beres, gak nyontek pak! Sumpah!"
Arini + Bela : “Hahahahaha.”
Aldi : "Yeh
serius atuh."
Arini : "Kamu
enggak akan pulang? Lihat udah jam berapa tuh! Tuh besokkan
kita harus daftar ulang di SMA."
Aldi : "Astagfirullah, ayo
cepet-cepet pulang kalian berdua! Udah sore malah tidur weh. Ayo cepat
pulang!"
Akhirnya
merekapun pulang untuk mempersiapkan pendaftaran mereka ke SMAN 1 Siluman yang
berada jauh dari desa mereka.Di pagi harinya, mereka berangkat dengan semangat
sehangat mentari dan senyuman seindah pelangi. Mereka melewati lembah,
gunung, hutan, sungai, angin puting. Namun, akhirnya mereka berhasil. Berhasil
mencapai kota, belum sampai sekolah. Ditengah perjalanan, mereka
melewati sungai.
Aldi : (bersiul)
Bela : "Dih, Aldi tadi kamu pas
ke wc cebok gak sih?” (menutup hidung)
Aldi : "Apaan
kamu bel? Walaupun aku kadang-kadang cebok, kadang-kadang enggak.
Tapi, tadi aku ke wc kebetulan aku cebok jadi enggak
mungkin berasal dari aku. Kalo baunya kayak aku kenal deh. Ini bau pasti dari jam tangannya si Arini mati."
Arini : "Enak
saja, baterainya udah aku ganti kok,
tuh liat jam tangannya masih hidupkan?"
Aldi : "Kalo bukan aku sama Arin
yang jadi sumbernya berarti..."
Aldi+Arini : “Si
Bela belum mandi!"
Bela : "Apa-apaan
ini?"
Arini : "Ya
iyalah, sumur kamukan sering mampet. Mungkin aja kamu enggak
mandi."
Bela : "Emang sih aku belum
mandi tapi aku pake parfum. Mereknya terkenal loh. Aku baru beli tadi di
kota."
Arini : "Emang
mereknya apa?"
Bela : "Kisprayyyyyy... Parfum
pewangi alami!"
Aldi : "Eh
jangan ngomongin parfum dong! Masalahnya kita lagi menghadapi bau level 5."
Arini : "Ah,
kalian ini payah. Kalo mau tahu sumbernya dari mana. Ya cium saja
arah sumber bau berasal!"
Bela : "Akhirnya, otak kamu on
juga rin."
Aldi : "Woy,
baunya dari sungai itu! Ayo kita kesana!"
Arini : "Sungai
ini aneh sekali yah. Airnya hitam, baunya busuk dan banyak barang-barang yang mengambang
di atasnya."
Aldi : "Ngomong-ngomong yang mengambang itu apa namanya, ya?"
Arini : "Aku juga engga tahu."
Bela : "Coba lihat papan
itu."
Aldi+Bela+Arini : "Jangan
membuang sampah kedalam sungai."
Aldi : "Aha, aku tahu. Ternyata
yang mengambang itu namanya "sampah" sampah itu apa yah?"
Bela : "Kalo
begitu, ayo kita cari tahu!"
Ketiga
bocah penggapai mimpi itupun melanjutkan petualangannya. Di tengah perjalanan,
mereka berhenti sejenak untuk melakukan isomami. Setelah isomami mereka
melanjutkan petualangan dan berhenti disebuah jalan.
Arini : "Menurut peta ini sih.
Kita tetap berada di jalan letnan...."
Aldi : "Letnan Udin
Genjrot."
Bela : "Berarti kita udah Deket
dong sama SMAN 1 Siluman, iyakan rin?"
Arini : "Wah, kalo
itu mah masih 5 km lagi."
Bela: "Kalo gitu masih
jauh dong? Kita ambil jalan pintas yuk?"
Arini : "Jalan pintas
kemana?"
Bela: "Ya, masa kamu gak tahu
sih rin? Yah kita numpanglah!"
Aldi: "Oke,
Bel. Ide bagus. Kalo gitu, ayo semuanya ambil posisi."
Arin+Bela : "Siap!" (nulis
kalimat)
5 menit kemudian.
Arini : "Wah, ga berhenti-berhenti
nih mobilnya."
Aldi+Bela: "Sabar dong, baru aja
5menit."
10 menit kemudian.
Aldi+Bela : "Ah,
sial. Mana sih mobil?"
Arini : "Tuhkan, kata aku juga
apa!"
Bela: "Kalo pake cara
tradisional gak mempan pake cara modern aja (pergi ketengah
jalan)"
Aldi : "Bel,
kamu mau kemana?"
Bela : "Ketengah
jalan."
Arini : "Jangan, nanti kamu ketabrak kendaraan."
Bela : "Enggak apa-apa."
Aldi : "Kalo
gitu difoto dulu bel."
Bela : "Buat
apaan?"
Aldi : "Buat
majalah yassin kamu nanti."
Bela : "Oh, kalo itu aku udah
punya satu. Pake yang itu aja yah."
Tukang truk : "Neng,
ngapain di tengah jalan. Kalo butuh tumpangan ayo cepat
naik!"
Bela : "Tuhkan
berhasil!"
Aldi: "Iya,
tapi gak gitu juga kali!"
----***********************----
Tukang truk : Emang sebenernya tujuan kalian mau
kemana?"
Arini : "Ke
SMAN 1 Siluman."
Tukang Truk : "Oh,
kalo gitu cuman 5 km lagi dong, yah."
Arini: "Eh... Bu, Ibu tahu apa
itu sampah?"
Bela : "Bener bu, tadi yah kami
ngelewatin sungai, ternyata sungai itu banyak sampahnya, bu. Jadi sebenernya
sampah itu apa sih bu?"
Tukang truk : "Oh, sampah yah?
Ehem, sampah secara etimologis adalah segala yang sudah tidak berguna dan harus
dibuang. Sedang secara metodelogis sampah berarti barang-barang yang sudah
tidak memiliki nilai guna dan harus dihancurkan agar tidak mencemari
lingkungan. Nah, jadi kesimpulan kita tidak boleh membuang sampah karena itu
dapat mencemari lingkungan disekitarnya."
Aldi : "Oh, saya ngerti
bu."
Tukang truk : "Bagus-bagus."
Bela : "Berarti mobil ini penuh
dengan sampah dong, bu? Kan banyak barang-barang yang tidak bergunanya."
Arini : "Iya nih, bu. Ada botol,
bekas chiki, bahkan ada popok juga, bu. Semuanya sampah, bu."
Tukang truk : "Oh,
itu mah... Emh... Eh.. Eh... Nanti di kiri ada restoran kalian mau makan
ga?"
Aldi : "Ah, ibu mah gak usah
repot-repot, bu, makasih bu, nanti di kiri berhenti ya pas depan restoran
aja."
Bela : "Ngode, bu. Si Aldi
mah."
Kemudian mereka bertiga bersama
tukang truk berhenti disebuah restoran untuk makan siang.
Tukang truk : "Ibu pesan
makanannya dulu, kalian duduk-duduk dulu aja." (pergi)
Arini : "Hey, lihat disini
sampahnya banyak juga! Berserakan lagi."
Aldi : "Iya, kok sampahnya ada
dimana-mana sih? Tadi di sungai, dijalan, dimobil. Semuanya sampah, emang
negeri kita ini negeri sampah apa?"
Bela : "Bukan, tepatnya lautan
sampah atau gunung sampah atau malah.... Tong sampah."
Tukang truk : "Anak-anak
ayo makan." (membawa makanan)
Mereka bertiga makan dengan
sepuasnya. Ditengah perjalanan mereka melanjutkan perjalanan tadi yang
tertunda. Tiba-tiba...
Aldi : "Oii,
lihat ada yang lagi demo."
Arini : "Coba kalian baca
spanduk-spanduknya!"
Bela : "Para pemimpin bermulut
sampah harus tinggal ditempah sampah!"
Aldi : "Emang mulut manusia ada
sampah ya? Aku jadi bingung. Itu sampah atau apa ya?"
Arini : "Apakah
di istana presiden juga ada sampah, di gedung MPR juga apa ada sampah?"
Bela : "Jadi
sampah itu apa? kok ada dimana-mana."
Tukang truk : "Anak-anak
kalian sudah sampai di SMA favorit. SMAN 1 Siluman."
Aldi+Arini+Bela : "Kalo gitu,
terima kasih ya, bu. Atas semuanya, ibu baik sekali. Hati-hati dijalan,
bu."
Aldi : "Eh, tunggu-tunggu untuk
masalah sampah ini ayo kita berjanji."
Aldi : "Aku Aldi!"
Arini : "Aku Arini!"
Bela: "Aku Bela!"
Aldi+Arini+Bela : "Kami
akan memecahkan masalah sampah yang melanda negeri ini!"
----*****BERSAMBUNG*****----
0 komentar:
Posting Komentar