IDENTITAS BUKU
1.
Judul
buku : Budi Daya
Tanaman Kangkung
2.
Pengarang
: Ari Wiyati Purwandari
3.
Penerbit : Azka Press
4.
Tahun
Terbit : 2006
5.
Kota
Terbit : Jakarta
RANGKUMAN
Budi daya tanaman sayuran dapat dilakukan di lahan
pekarangan maupun halaman rumah. Bahkan dengan metode vertikultur, pemanfaatan
lahan dapat lebih dimaksimalkan karena penanaman dilakukan dalam wadah secara
bertingkat (vertikal).
Kesadaran
masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan kecenderungan gaya hidup kembali ke
alam (back to nature) mendorang
menigkatnya konsumsi sayuran dan buah-buahan segar.
Usaha
budi daya sayuran dapat dilakukan pada skala kecil dan lahan terbatas.
Pemanfaatan hasil panen dapat digunakan untuk perbaikan gizi dan meningkatkan
pendapatan keluarga. Dalam usaha intensifikasi pekarangan, pemilihan jenis sayuran
yang mudah ditanam dan cepat menghasilkan seperti kangkung sangat cocok.
Jenis
kangkung yang dapat menembus pasar swalayan biasanya yaitu jenis kangkung darat
yang dipanen dengan cara dicabut. Kangkung sebagai sayuran hijau yang memilki
kandungan vitamin dan kandungan mineral yang cukup tingggi degan harga yang
murah dan mudah didapat. Karakter ini mendukung pengembangan kangkung sebagai
salah satu komoditas tanaman holtikultura yang potensial untuk dikembangkan.
Tanaman
kangkung termasuk dalam family Convolvulaceae atau kangkung-kangkungan yang
dicirikan dengan batang bergetah dan berlubang di dalamnya. Kangkung memiliki
perakaran tunggang dengan banyak akar samping. Tanaman ini dapat berbunga,
berbuah, dan berbiji. Masing-masing buah dapat berisi tiga butir biji. Biji ini
umum dimanfaatkan sebagai bahan perbanyakan tanaman, terutama pada jenis
kangkung darat.
Jenis kangkung yang umum
dibudidayakan terdiri dari dua macam yaitu kangkung darat dan kangkung air.
Kangkung air dicirikan oleh bentuk daun yang panjang dengan ujung agak tumpul,
berwarna hijau kelam. Bunganya berwarna putih dengan semburat ungu di bagian
tengah. Kangkung darat memiliki bentuk daun panjang dengan ujung runcing, dan
berwarna hijau keputih-putihan. Bunga kangkung darat berwarna putih.
Beberapa
varietas tanaman kangkung air antara lain kangkung Sukabumi dan kangkung Biru.
Sedangkan, varietas kangkung darat diantaranya adaah kangkung Sutera dan
kangkung Bangkok. Bagian dari tanaman kangkung merupakan sumber vitamin A yang
sangat baik.
Tanaman
kangkung memiliki daya adaptasi tinggi terhadap kondisi iklim dan tanah di
daerah tropis. Hal ini mendukung pengembangan budi daya kangkung di berbagai
wilayah Indonesia.Kangkung dapat tumbuh di dataran redah maupun tinggi sampai
dengan kurang lebih 2.000 m dpl. Produksi kangkung akan lebih baik pada lahan
yang terbuka atau mendapat cukup sinar matahari.
Untuk kangkung air,
tanah yang cocok ialah tanah yang banyak mengandung air dan lumpur. Oleh karena
itu, kangkung air lebih cocok ditanam pada lahan sawah, rawa-rawa, atau kolam
dangkal. Pertumbuhan kangkung air akan lambat pada lahan yang terlalu kering.
Selain itu. Rasa daun dan batangnya akan menjadi liat dan kurang enak.
Kangkung darat lebih
menyukai tanah yang tidak becek, gembur, dan banyak mengandung bahan organik.
Oleh karena itu, kangkung darat sangat baik ditanam pada lahan dengan
bendengan-bendengan yang telah diolah. Akar dan batang kangkung darat akan
mudah busuk bila tanah mengandung terlalu banyak air.
Penyiapan lahan
diikuti dengan penyiapan bahan tanaman, penanaman, pemeliharaa tanaman, dan
pemanenan. Lahan untuk penanaman kangkung dibedakan menjadi dua yaitu lahan
basah untuk kangkung air dan lahan kering untuk kangkung darat. Pengolahan
tanah perlu dilakukan dengan tujuan membersihkan tanah dari gulma, hama yang
hidup di tanah, dan penyakit yang menular melalui tanah.
Bahan tanam yang
dipakai pada budi daya kangkug berupa stek batang dan benih. Stek batag dapat
dilakukan pada penanaman kangkung air, sedangkan benih digunakan sebagai bahan
tanam untuk kangkung darat.
Kangkung air ditanam
dalam barisan dengan jarak tanam 20 cm dan jarak antarbaris 30 cm. Benih
kangkung darat dapat ditanam dengan cara disebar ataupun dengan sistem barisan.
Penanaman benih dalam
barisan diawali dengan pembuatan alur tanam pada pada bedengan menggunakan kayu
atau bambu. Jarak masing-masing alur sekitar 25 cm. Benih disebar merata dalam
alur yang telah dibuat dan selanjutya ditutup dengan lapisan tanah tipis.harus
diperhatikan agar pembuatan alur tidak terlalu dalam dan timbunan tanah cukup
tipis sehingga tidak menghambat pertumbuhan benih.
Unsur utama yang
diperlukan tanaman adalah nitrogen (N) untuk mendukung pertumbuhan vegetatif
tanaman, phosphor (P) untuk menigkatkan kualitas daun, dan kalium (K) untuk pembentukan
asam amino. Pupuk dasar diberikan bersamaan waktu penanaman.
Penyulaman merupakan
kegiatan mengganti tanaman yang mati atau kurang baik pertumbuhannya dengan
bahan tanaman baru. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga kuantitas produksi
tanaman. Penyulaman dilakukan pada saat stek batang mulai tumbuh atau bertunas
pada kangkung air yaitu sekitar 5-10 hari setelah tanam (HST). Pada kangkung
darat benih mulai berkecambah pada 2-5 HST.
Kegiatan penyiangan sangat penting dilakukan.
Gulma berupa rumput-rumput liar merupakan pesaing utama bagi tanaman kangkung
dalam memperoleh air, sinar matahari, dan unsur hara yang cukup. Waktu
penyiangan akan lebih efisien dilakukan bersamaan dengan pemupukan susulan.
Namun, hal ini tergantung pula, dari pertumbuhan gulma di lapangan.
Pemupukan susulan
merupakan kegiatan pemberian pupuk setelah pemberian pupuk dasar. Pemberian
pupuk susulan pada penanaman kangkung mulai dilakukan satu minggu setelah tanam
(MST). Pemupukan susulan pada tanaman kangkung darat diberikan tergantung
pemberian pupuk dasarnya.
Pupuk TSP tidak lagi
diberikan pada pemupukan susulan karena pemberian unsur P akan merangsang fase
reproduktif berupa pembentukan bunga dan buah yang tidak diinginkan pada
tanaman kangkung karena yang akan diambil hasilnya sebagai sayuran segar ialah
daunnya. Pemberian unsur N diperlukan untuk merangsang fase vegetatif yaitu
pertumbuhan daun dan batang.
Tindakan pengendalian
hama dan penyakit tanaman dilakuka melalui tiga cara yaitu pengendalian secara
mekanis, kimia, dan biologis. Secara mekanis dilakukan menggunakan tangan atau
dengan alat bantu tanpa menggunakan zat kimia. Secara kimiawi dilakukan dengan
menggunakan zat kimia misalnya, isektisida, fungisida, dan herbisida. Secara
biologis dilakukan dengan tanaman jenis lain yang tidak disukai oleh sang hama misalnya
tanaman sereh wangi dan kenikir (Tagetes)
Perlu diperhatikan
agar penyemprotan menggunakan pestisida dihentikan kurang lebih satu bulan
sebelum panen untuk menghindari adanya residu bahan kimia. Penyemprotan
pestisida juga haru diarahkan pada tempat hama berkumpul agar lebih efektif dan
efesien. Hama yang biasa menyerang yaitu : Kumbang daun, walang sangit, dan
ulat daun. Penyakit yang biasa menyerang tanaman kangkung yaitu : karat daun
atau karat putih, bercak daun,dan virus mosaik.
Panen kangkung air
biasanya dilakukan dengan cara dipangkas. Sedangkan, panen kangkung darat
dengan cara dicabut. Pemanenan kangkung dengan cara dipangkas mulai dilakukan
saat tanaman berumur 2-3 bulan atau pertumbuhan tunasnya telah mencapai 25-30
cm. pemangkasan selain ditunjukan untuk panen juga untuk merangsang pertumbuhan
tunas-tunas berikutnya. Pemanenan sebaiknya pada pagi atau sore hari untuk
menghindari kelayuan akibat suhu udara yang panas. Pemanenan berikutnya,
dilakukan setiap dua minggu sekali atau tergantung dari pertumbuhan makanan.
Kangkung yang telah
dipanen dikumpulkan pada tempat yang bersih dan teduh. Selanjutnya, dilakukan
pencucian pada air yang mengalir atau dengan menyemprotkan air. Sortasi dan
seleksi dilakukan untuk memisahkan kangkung. Selain itu, dipisahkan juga
kangkung yang telah memenuhi syarat untuk pasar swayalayan. Sayuran yang telah
diseleksi kemudian diikat.
Salah satu cara untuk
mempertahankan kesegaran adalah penyimpanan dengan tempat yang dingin misalnya
pada lemari pendingin atau dengan menegakan sayuran pada remukan batu es.
Beberapa khasiat dari
tanaman ini antara lain untuk mengurangi haid yang terlalu banyak, mengatasi
keracunan makanan, kencing darah, anyang-anyangan (kencing sedikit debgan rasa
nyeri), mimisan, sakit kepala, ambeien, insomnia, sakit gigi, melancarkan air
seni, menghilagkan ketombe, dan gusi bengkak. Kagkung juga dapat dimanfaatkan
sebagai obat luar yaitu untuk mengobati bisul, kapalan, dan radang kulit
bernanah.
Berbagai masakan dari
kangkung yaitu : tumis sayuran, mi kangkung, tumis kangkung santan, cah
kangkung taoco,cah kangkung terasi, pelecing kangkung, dan urap sayur.
0 komentar:
Posting Komentar