Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Pages

Selasa, 09 April 2019

Naskah Drama


Drama Kelompok 2

Ketua             : Aldi Rochman N

Anggota        : Arini Ratnasari

  Bela Ayu S

                          Reizky Suci A

Kelas              : X MIA 1

Sang Pencerah

Disuatu hari yang indah, dibawah langit yang cerah diselimuti cahaya mentari merah. Berkumpulah 3 calon pahlawan. Penggampai mimpi pencerah hati, penantang bumi.Mereka adalah Arini si cupu yang pemalu, tapi pencemburu, dan agak kaku, Bela si aktif, penuh spirit, dan selalu pariatif, dan terakhir Aldi si tampan yang dermawan dan penuh keagungan.

Bela : "Rin, rin, bangunin tuh si Aldi dari pagi, siang sampai sore enggak bangun-bangun. Udah tidurnya seperti zombie yang sekarat lagi."

Arini : "Gimana cara ngebanguninnya? Lagiankan sekarang kita udah lulus jadi udah bebaskan!"

Bela : "Oh, iya aku lupa kalo ngebangunin Aldi itu perlu cara khusus."

Arini : "Aha! Aku punya ide, gebreg-gebreg dia sambil bilang ada bencana alam mendadak."

Bela+Arin : "Aldi.. Aldi.. Bangun! Ada gempa campur tsunami, campur longsor, campur banjir."

Aldi : "Sekalian weh bikin adonan kue campur mie ayam, campur pempek, minumannya pake teh botol sosro." (tidur lagi)

Arini : "Tuh kan gak mempan."

Bela : "Akhirnya, aku punya inspirasi. Lihat dan perhatikan. Aldi, ada guru PKn datang! Nagih pr."

Aldi : "Astagfirullah.. Siap pak tugasnya sudah beres, gak nyontek pak! Sumpah!"

Arini + Bela : “Hahahahaha.”

Aldi : "Yeh serius atuh."

Arini : "Kamu enggak akan pulang? Lihat udah jam berapa tuh! Tuh besokkan kita harus daftar ulang di SMA."

Aldi : "Astagfirullah, ayo cepet-cepet pulang kalian berdua! Udah sore malah tidur weh. Ayo cepat pulang!"

Akhirnya merekapun pulang untuk mempersiapkan pendaftaran mereka ke SMAN 1 Siluman yang berada jauh dari desa mereka.Di pagi harinya, mereka berangkat dengan semangat sehangat mentari dan senyuman seindah pelangi. Mereka melewati lembah, gunung, hutan, sungai, angin puting. Namun, akhirnya mereka berhasil. Berhasil mencapai kota, belum sampai sekolah. Ditengah perjalanan, mereka melewati sungai.

Aldi : (bersiul)

Bela : "Dih, Aldi tadi kamu pas ke wc cebok gak sih? (menutup hidung)

Aldi : "Apaan kamu bel? Walaupun aku kadang-kadang cebok, kadang-kadang enggak. Tapi, tadi aku ke wc kebetulan aku cebok jadi enggak mungkin berasal dari aku. Kalo baunya kayak aku kenal deh. Ini bau pasti dari jam tangannya si Arini mati."

Arini : "Enak saja, baterainya udah aku ganti kok, tuh liat jam tangannya masih hidupkan?"

Aldi : "Kalo bukan aku sama Arin yang jadi sumbernya berarti..."

Aldi+Arini : “Si Bela belum mandi!"

Bela : "Apa-apaan ini?"

Arini : "Ya iyalah, sumur kamukan sering mampet. Mungkin aja kamu enggak mandi."

Bela : "Emang sih aku belum mandi tapi aku pake parfum. Mereknya terkenal loh. Aku baru beli tadi di kota."

Arini : "Emang mereknya apa?"

Bela : "Kisprayyyyyy... Parfum pewangi alami!"

Aldi : "Eh jangan ngomongin parfum dong! Masalahnya kita lagi menghadapi bau level 5."

Arini : "Ah, kalian ini payah. Kalo mau tahu sumbernya dari mana. Ya cium saja arah sumber bau berasal!"

Bela : "Akhirnya, otak kamu on juga rin."

Aldi : "Woy, baunya dari sungai itu! Ayo kita kesana!"

Arini : "Sungai ini aneh sekali yah. Airnya hitam, baunya busuk dan banyak barang-barang yang mengambang di atasnya."

Aldi : "Ngomong-ngomong yang mengambang itu apa namanya, ya?"

Arini : "Aku juga engga tahu."

Bela : "Coba lihat papan itu."

Aldi+Bela+Arini : "Jangan membuang sampah kedalam sungai."

Aldi : "Aha, aku tahu. Ternyata yang mengambang itu namanya "sampah" sampah itu apa yah?"

Bela : "Kalo begitu, ayo kita cari tahu!"

Ketiga bocah penggapai mimpi itupun melanjutkan petualangannya. Di tengah perjalanan, mereka berhenti sejenak untuk melakukan isomami. Setelah isomami mereka melanjutkan petualangan dan berhenti disebuah jalan.

Arini : "Menurut peta ini sih. Kita tetap berada di jalan letnan...."

Aldi : "Letnan Udin Genjrot."

Bela : "Berarti kita udah Deket dong sama SMAN 1 Siluman, iyakan rin?"

Arini : "Wah, kalo itu mah masih 5 km lagi."

Bela: "Kalo gitu masih jauh dong? Kita ambil jalan pintas yuk?"

Arini : "Jalan pintas kemana?"

Bela: "Ya, masa kamu gak tahu sih rin? Yah kita numpanglah!"

Aldi: "Oke, Bel. Ide bagus. Kalo gitu, ayo semuanya ambil posisi."

Arin+Bela : "Siap!" (nulis kalimat)

5 menit kemudian.

Arini : "Wah, ga berhenti-berhenti nih mobilnya."

Aldi+Bela: "Sabar dong, baru aja 5menit."

10 menit kemudian.

Aldi+Bela : "Ah, sial. Mana sih mobil?"

Arini : "Tuhkan, kata aku juga apa!"

Bela: "Kalo pake cara tradisional gak mempan pake cara modern aja (pergi ketengah jalan)"

Aldi : "Bel, kamu mau kemana?"

Bela : "Ketengah jalan."

Arini : "Jangan, nanti kamu ketabrak kendaraan."

Bela : "Enggak apa-apa."

Aldi : "Kalo gitu difoto dulu bel."

Bela : "Buat apaan?"

Aldi : "Buat majalah yassin kamu nanti."

Bela : "Oh, kalo itu aku udah punya satu. Pake yang itu aja yah."

Tukang truk : "Neng, ngapain di tengah jalan. Kalo butuh tumpangan ayo cepat naik!"

Bela : "Tuhkan berhasil!"

Aldi: "Iya, tapi gak gitu juga kali!"

----***********************----

Tukang truk :  Emang sebenernya tujuan kalian mau kemana?"

Arini : "Ke SMAN 1 Siluman."

Tukang Truk : "Oh, kalo gitu cuman 5 km lagi dong, yah."

Arini: "Eh... Bu, Ibu tahu apa itu sampah?"

Bela : "Bener bu, tadi yah kami ngelewatin sungai, ternyata sungai itu banyak sampahnya, bu. Jadi sebenernya sampah itu apa sih bu?"

Tukang truk : "Oh, sampah yah? Ehem, sampah secara etimologis adalah segala yang sudah tidak berguna dan harus dibuang. Sedang secara metodelogis sampah berarti barang-barang yang sudah tidak memiliki nilai guna dan harus dihancurkan agar tidak mencemari lingkungan. Nah, jadi kesimpulan kita tidak boleh membuang sampah karena itu dapat mencemari lingkungan disekitarnya."

Aldi : "Oh, saya ngerti bu."

Tukang truk : "Bagus-bagus."

Bela : "Berarti mobil ini penuh dengan sampah dong, bu? Kan banyak barang-barang yang tidak bergunanya."

Arini : "Iya nih, bu. Ada botol, bekas chiki, bahkan ada popok juga, bu. Semuanya sampah, bu."

Tukang truk : "Oh, itu mah... Emh... Eh.. Eh... Nanti di kiri ada restoran kalian mau makan ga?"

Aldi : "Ah, ibu mah gak usah repot-repot, bu, makasih bu, nanti di kiri berhenti ya pas depan restoran aja."

Bela : "Ngode, bu. Si Aldi mah."

Kemudian mereka bertiga bersama tukang truk berhenti disebuah restoran untuk makan siang.

Tukang truk : "Ibu pesan makanannya dulu, kalian duduk-duduk dulu aja." (pergi)

Arini : "Hey, lihat disini sampahnya banyak juga! Berserakan lagi."

Aldi : "Iya, kok sampahnya ada dimana-mana sih? Tadi di sungai, dijalan, dimobil. Semuanya sampah, emang negeri kita ini negeri sampah apa?"

Bela : "Bukan, tepatnya lautan sampah atau gunung sampah atau malah.... Tong sampah."

Tukang truk : "Anak-anak ayo makan." (membawa makanan)

Mereka bertiga makan dengan sepuasnya. Ditengah perjalanan mereka melanjutkan perjalanan tadi yang tertunda. Tiba-tiba...

Aldi : "Oii, lihat ada yang lagi demo."

Arini : "Coba kalian baca spanduk-spanduknya!"

Bela : "Para pemimpin bermulut sampah harus tinggal ditempah sampah!"

Aldi : "Emang mulut manusia ada sampah ya? Aku jadi bingung. Itu sampah atau apa ya?"

Arini : "Apakah di istana presiden juga ada sampah, di gedung MPR juga apa ada sampah?"

Bela : "Jadi sampah itu apa? kok ada dimana-mana."

Tukang truk : "Anak-anak kalian sudah sampai di SMA favorit. SMAN 1 Siluman."

Aldi+Arini+Bela : "Kalo gitu, terima kasih ya, bu. Atas semuanya, ibu baik sekali. Hati-hati dijalan, bu."

Aldi : "Eh, tunggu-tunggu untuk masalah sampah ini ayo kita berjanji."

Aldi : "Aku Aldi!"

Arini : "Aku Arini!"

Bela: "Aku Bela!"

Aldi+Arini+Bela : "Kami akan memecahkan masalah sampah yang melanda negeri ini!"

----*****BERSAMBUNG*****----

0 komentar:

Posting Komentar