Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Pages

Selasa, 09 April 2019

PENGAMATAN TULANG AYAM

Ø Tujuan               : Mengamati perbedaan struktur tulang bila direndam dalam larutan asam.

.

Ø Dasar Teori       :

Tulang merupakan salah satu organ tubuh pada mahkluk hidup. Tulang dapat berupa tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan dapat terjadi jika kita banyak mengkonsumsi laruta-larutan seperti asam cuka (HCL). Yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan sangat rawan. Larutan HCL juga dapat digunakan sebagai pengawet. Maka dari itu, jaga lah tulang kita dengan mengurangi makan-makan yang mengandung pengawet. Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl).  Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca (kalsium). Asam klorida (HCl) memiliki kecenderungan untuk melarutkan unsur - unsur seperti Ca dengan mengikuti reaksi: HCl + Ca --> CaCl2 + H2.

Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat.

Sumsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat dan kuku. Pada ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelur rendah.

Timbunan kalsium tulang ayam Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang



Ø Waktu Pengamatan : Jumat, 20 November 2015 s/d Jumat, 27 November 2015        



Ø Alat dan Bahan   :         

Alat :

Pisau, Mangkok plastik, dan plastik.

Bahan :

Tulang paha ayam dan larutan cuka 100%.



Ø Cara Kerja          :

1.   Bersihkan Tulang Paha Ayam dari sisa daging dan sendi-sendinya hingga bersih.

2.   Amati keadaan tulang paha ayam sebelum perendaman dengan larutan asam cuka, misalnya kekerasan, kelenturan, warnanya, catatlah hasil pengamatan.

3.   Tuangkan larutan cuka 100% kedalam mangkok plastik.

4.   Kemudian rendamlah tulang tersebut ke dalam larutan cuka selama 1minggu.

5.   Tutuplah mangkok menggunakan plastik. Beri lah lubang-lubang kecil di atasnya.

6.   Setelah 1 minggu angkatlah tulang dari dalam larutan cuka dengan hati-hati menggunakan penjepit.

7.   Ulangi pengamatanmu dan buatlah perbandingan dengan hasil pengamatan sebelum dan sesudah tulang direndam dalam larutan asam cuka.



Ø Hasil Pengamatan :



NO
Tulang yang diamati
Keadaan Stuktur Tulang
Keterangan
Lain
Warna
Kekerasan
Kelenturan
1.
Sebelum direndam Asam Cuka 100%
Cerah (merah muda)

P

-
Masih sama pada struktur awal.
2.
Sesudah direndam Asam Cuka 100%
Pucat (putih)

-

P
Mengalami perubahan struktur.

Warna air berubah menjadi keruh. Baunya sangat menyengat. Sumsum tulangnya berwarna hitam yang asalnya berwarna merah karena mengandung darah.



Ø Pembahasan        :

Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca (kalsium). Asam klirida (HCL) memiliki kecendrungan untuk melarutkan unsur-unsur.

            Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi-komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis. Tulang menjadi lebih rapuh karena asam bersifat korosif maka ketika tulang direndam dalam larutan tersebut, sel-sel osteosit menjadi terkikis.

Sum-sum berwarna hitam karena hemoglobin terurai oleh CH3COOH, karena hemoglobin itu protein jadi gugusnya mengandung NH2 yang ketika bereaksi dengan gugus asam cuka akan berubah warna.



Ø Kesimpulan          :

Dari hasil pengamatan yang saya lakukan selama 7 hari dapat disimpulkan, jika tulang di rendam oleh larutan Asam baik asam cuka, asam klorida maupun larutan asam yang lainnya, maka akan terjadi perubahan struktur tulang, seperti : tulang nya akan rapuh, sum-sum nya akan berubah warna menjadi hitam dan tulang nya menjadi sangat lentur.



Ø Daftar pustaka :




0 komentar:

Posting Komentar