Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Pages

Selasa, 09 April 2019

Rangkuman Buku Budi Daya Tanaman Kangkung

IDENTITAS BUKU

1.      Judul buku                    : Budi Daya Tanaman Kangkung
2.      Pengarang                    : Ari Wiyati Purwandari
3.      Penerbit                         : Azka Press
4.      Tahun Terbit                  : 2006
5.      Kota Terbit                     : Jakarta

RANGKUMAN

        Budi daya tanaman sayuran dapat dilakukan di lahan pekarangan maupun halaman rumah. Bahkan dengan metode vertikultur, pemanfaatan lahan dapat lebih dimaksimalkan karena penanaman dilakukan dalam wadah secara bertingkat (vertikal).
            Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan kecenderungan gaya hidup kembali ke alam (back to nature) mendorang menigkatnya konsumsi sayuran dan buah-buahan segar.
            Usaha budi daya sayuran dapat dilakukan pada skala kecil dan lahan terbatas. Pemanfaatan hasil panen dapat digunakan untuk perbaikan gizi dan meningkatkan pendapatan keluarga. Dalam usaha intensifikasi pekarangan, pemilihan jenis sayuran yang mudah ditanam dan cepat menghasilkan seperti kangkung sangat cocok.
            Jenis kangkung yang dapat menembus pasar swalayan biasanya yaitu jenis kangkung darat yang dipanen dengan cara dicabut. Kangkung sebagai sayuran hijau yang memilki kandungan vitamin dan kandungan mineral yang cukup tingggi degan harga yang murah dan mudah didapat. Karakter ini mendukung pengembangan kangkung sebagai salah satu komoditas tanaman holtikultura yang potensial untuk dikembangkan.
            Tanaman kangkung termasuk dalam family Convolvulaceae atau kangkung-kangkungan yang dicirikan dengan batang bergetah dan berlubang di dalamnya. Kangkung memiliki perakaran tunggang dengan banyak akar samping. Tanaman ini dapat berbunga, berbuah, dan berbiji. Masing-masing buah dapat berisi tiga butir biji. Biji ini umum dimanfaatkan sebagai bahan perbanyakan tanaman, terutama pada jenis kangkung darat.
            Jenis kangkung yang umum dibudidayakan terdiri dari dua macam yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung air dicirikan oleh bentuk daun yang panjang dengan ujung agak tumpul, berwarna hijau kelam. Bunganya berwarna putih dengan semburat ungu di bagian tengah. Kangkung darat memiliki bentuk daun panjang dengan ujung runcing, dan berwarna hijau keputih-putihan. Bunga kangkung darat berwarna putih.

            Beberapa varietas tanaman kangkung air antara lain kangkung Sukabumi dan kangkung Biru. Sedangkan, varietas kangkung darat diantaranya adaah kangkung Sutera dan kangkung Bangkok. Bagian dari tanaman kangkung merupakan sumber vitamin A yang sangat baik.
            Tanaman kangkung memiliki daya adaptasi tinggi terhadap kondisi iklim dan tanah di daerah tropis. Hal ini mendukung pengembangan budi daya kangkung di berbagai wilayah Indonesia.Kangkung dapat tumbuh di dataran redah maupun tinggi sampai dengan kurang lebih 2.000 m dpl. Produksi kangkung akan lebih baik pada lahan yang terbuka atau mendapat cukup sinar matahari.
Untuk kangkung air, tanah yang cocok ialah tanah yang banyak mengandung air dan lumpur. Oleh karena itu, kangkung air lebih cocok ditanam pada lahan sawah, rawa-rawa, atau kolam dangkal. Pertumbuhan kangkung air akan lambat pada lahan yang terlalu kering. Selain itu. Rasa daun dan batangnya akan menjadi liat dan kurang enak.
Kangkung darat lebih menyukai tanah yang tidak becek, gembur, dan banyak mengandung bahan organik. Oleh karena itu, kangkung darat sangat baik ditanam pada lahan dengan bendengan-bendengan yang telah diolah. Akar dan batang kangkung darat akan mudah busuk bila tanah mengandung terlalu banyak air.
Penyiapan lahan diikuti dengan penyiapan bahan tanaman, penanaman, pemeliharaa tanaman, dan pemanenan. Lahan untuk penanaman kangkung dibedakan menjadi dua yaitu lahan basah untuk kangkung air dan lahan kering untuk kangkung darat. Pengolahan tanah perlu dilakukan dengan tujuan membersihkan tanah dari gulma, hama yang hidup di tanah, dan penyakit yang menular melalui tanah.
Bahan tanam yang dipakai pada budi daya kangkug berupa stek batang dan benih. Stek batag dapat dilakukan pada penanaman kangkung air, sedangkan benih digunakan sebagai bahan tanam untuk kangkung darat.
Kangkung air ditanam dalam barisan dengan jarak tanam 20 cm dan jarak antarbaris 30 cm. Benih kangkung darat dapat ditanam dengan cara disebar ataupun dengan sistem barisan.
Penanaman benih dalam barisan diawali dengan pembuatan alur tanam pada pada bedengan menggunakan kayu atau bambu. Jarak masing-masing alur sekitar 25 cm. Benih disebar merata dalam alur yang telah dibuat dan selanjutya ditutup dengan lapisan tanah tipis.harus diperhatikan agar pembuatan alur tidak terlalu dalam dan timbunan tanah cukup tipis sehingga tidak menghambat pertumbuhan benih.
Unsur utama yang diperlukan tanaman adalah nitrogen (N) untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman, phosphor (P) untuk menigkatkan kualitas daun, dan kalium (K) untuk pembentukan asam amino. Pupuk dasar diberikan bersamaan waktu penanaman.
Penyulaman merupakan kegiatan mengganti tanaman yang mati atau kurang baik pertumbuhannya dengan bahan tanaman baru. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga kuantitas produksi tanaman. Penyulaman dilakukan pada saat stek batang mulai tumbuh atau bertunas pada kangkung air yaitu sekitar 5-10 hari setelah tanam (HST). Pada kangkung darat benih mulai berkecambah pada 2-5 HST.
 Kegiatan penyiangan sangat penting dilakukan. Gulma berupa rumput-rumput liar merupakan pesaing utama bagi tanaman kangkung dalam memperoleh air, sinar matahari, dan unsur hara yang cukup. Waktu penyiangan akan lebih efisien dilakukan bersamaan dengan pemupukan susulan. Namun, hal ini tergantung pula, dari pertumbuhan gulma di lapangan.
Pemupukan susulan merupakan kegiatan pemberian pupuk setelah pemberian pupuk dasar. Pemberian pupuk susulan pada penanaman kangkung mulai dilakukan satu minggu setelah tanam (MST). Pemupukan susulan pada tanaman kangkung darat diberikan tergantung pemberian pupuk dasarnya.
Pupuk TSP tidak lagi diberikan pada pemupukan susulan karena pemberian unsur P akan merangsang fase reproduktif berupa pembentukan bunga dan buah yang tidak diinginkan pada tanaman kangkung karena yang akan diambil hasilnya sebagai sayuran segar ialah daunnya. Pemberian unsur N diperlukan untuk merangsang fase vegetatif yaitu pertumbuhan daun dan batang.
Tindakan pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakuka melalui tiga cara yaitu pengendalian secara mekanis, kimia, dan biologis. Secara mekanis dilakukan menggunakan tangan atau dengan alat bantu tanpa menggunakan zat kimia. Secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan zat kimia misalnya, isektisida, fungisida, dan herbisida. Secara biologis dilakukan dengan tanaman jenis lain yang tidak disukai oleh sang hama misalnya tanaman sereh wangi dan kenikir (Tagetes)
Perlu diperhatikan agar penyemprotan menggunakan pestisida dihentikan kurang lebih satu bulan sebelum panen untuk menghindari adanya residu bahan kimia. Penyemprotan pestisida juga haru diarahkan pada tempat hama berkumpul agar lebih efektif dan efesien. Hama yang biasa menyerang yaitu : Kumbang daun, walang sangit, dan ulat daun. Penyakit yang biasa menyerang tanaman kangkung yaitu : karat daun atau karat putih, bercak daun,dan virus mosaik.
Panen kangkung air biasanya dilakukan dengan cara dipangkas. Sedangkan, panen kangkung darat dengan cara dicabut. Pemanenan kangkung dengan cara dipangkas mulai dilakukan saat tanaman berumur 2-3 bulan atau pertumbuhan tunasnya telah mencapai 25-30 cm. pemangkasan selain ditunjukan untuk panen juga untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas berikutnya. Pemanenan sebaiknya pada pagi atau sore hari untuk menghindari kelayuan akibat suhu udara yang panas. Pemanenan berikutnya, dilakukan setiap dua minggu sekali atau tergantung dari pertumbuhan makanan. 
Kangkung yang telah dipanen dikumpulkan pada tempat yang bersih dan teduh. Selanjutnya, dilakukan pencucian pada air yang mengalir atau dengan menyemprotkan air. Sortasi dan seleksi dilakukan untuk memisahkan kangkung. Selain itu, dipisahkan juga kangkung yang telah memenuhi syarat untuk pasar swayalayan. Sayuran yang telah diseleksi kemudian diikat.
Salah satu cara untuk mempertahankan kesegaran adalah penyimpanan dengan tempat yang dingin misalnya pada lemari pendingin atau dengan menegakan sayuran pada remukan batu es.
Beberapa khasiat dari tanaman ini antara lain untuk mengurangi haid yang terlalu banyak, mengatasi keracunan makanan, kencing darah, anyang-anyangan (kencing sedikit debgan rasa nyeri), mimisan, sakit kepala, ambeien, insomnia, sakit gigi, melancarkan air seni, menghilagkan ketombe, dan gusi bengkak. Kagkung juga dapat dimanfaatkan sebagai obat luar yaitu untuk mengobati bisul, kapalan, dan radang kulit bernanah.
Berbagai masakan dari kangkung yaitu : tumis sayuran, mi kangkung, tumis kangkung santan, cah kangkung taoco,cah kangkung terasi, pelecing kangkung, dan urap sayur.


0 komentar:

Posting Komentar